Jumat, 12 Oktober 2012

LAPORAN PLANTONOLOGI DAN TUMBUHAN AIR


LAPORAN PRAKTIKUM
PLANTONOLOGI DAN TUMBUHAN AIR





Disusunoleh:

        NAMA               :MARJUKY
          NIM                   :C1K 010 036
                                   


PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2011





BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.
Plankton merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus diperairan bebas atau mikroorganisme yang hidup didalam perairan. Pergerakan plankton dipengaruhi oleh arus, hidupnya melayang-layang dan gaya geraknya sanagat kecil. Distribusi plankton cukup luas, mulai dari muara sungai hingga samudra, mulai dari perairan tawar sampai asin, bahkan dari perairan tropis hingga kutub. Mereka terdiri dari mahluk-mahluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan (fitoplankton). Zooplankton adalah hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton adalah terdiri dari tumbuhan air yang bebas melayang dan hanyut dalam perairan.
Dalam mengidentifikasi suatu plankton diperairan kita harus teliti, seperti di sungai karena arusnya yang deras dan tidak memungkinkan. Didaerah seperti itu terdapat plankton yang berukuran kecil dan adapula yang berukuran besar, berbeda dengan di laut yang kondisi perairannya yang memungkinkan untuk banyak tumbuhnya palnkton. Untuk itu dilakukannya kegiatan praktikum ini untuk mengetahui bentuk, ukuran dan fungsi plankton itu sendiri bagi perairan.
1.2  Tujuan Praktikum.
     Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menambah pengetahuan kita tentang plankton serta bentuk, ukuran, dan fungsi plankton itu sendiri bagi perairan dan biota-biota yang ada didalamnya.
2.      Untuk menambah keterampilan kita terutama dalam penentuan lokasi dan pengidentifikasian sampel plankton.





BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Peran terpenting dari fitoplankton itu adalahpada kemampuannya untuk melakukan fotosintesis, yakni suatu proses yang dapat menyadap energi surya dan membentuk senyawa organik ini merupakan sumber energi yang diperlukan oleh semua jasad hidup untuk berbagai kegitannya termasuk bergerak, bertumbuh dan bereproduksi. Karena itu pula fitoplankton tumpuan bagi hampir semua kehidupan diair, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, melalui rantai pakan (food chain) (Nontji, 2008).
Ukuran yang kecil pada plankton itu memang sangat menguntungkan, sebagai adaptasinya pada kehidupan melayang dalam air. Dengan ukuran kecil daya apungnya (buoyancy) lebih tinggi dan juga proses faali (fisologi) antara individu sel dan lingkungannya dapat terjadi lebih efisien lewat permukaan selnya (prapti, 20003).
Plankton adalah mahkluk (tumbuhan atau hewan) yang hidup mengapung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya yang terbatas hingga terbawa hangus olah arus. Palnkton berbeda dengan nektos yang merupakan hewan yang aktif berenang bebas dan tidak bergantung pada arus (Nanik, 2000).
Kecilnya ukuran plankton bukan berarti mereka dalah organisme yang kurang penting. Dengan kata lain, kelangsungan hidup ikan tergantung pada jumlah plankton yang ada. Ikan merupakan makanan penting bagi manusia, secara langsung makanan yang kita makan, juga tergantung pada mereka (Hutabarat, 1986).
Tumbuhan air ada yang melekat pada dasar perairan dan ada yang muncul kepermukaan, berdaun terapung, adapula yang terbenam di dalam air. Tumbuhan air ada yang terapung bebas, hidup diperairan mengalir lembar axiolapinata, ada juga yang melekat didasar perairan, tetapi mempunyai suatu rekam yang lebar yang dapat mengakar pada dsar perairan yang dangkal atau berlumpur misalnya, teratai, kangkung, dan eceng gondok (Anonim, 2008).  










BAB III METODELOGI PRAKTIKUM


3.1  Waktu Dan Tempat Praktikum.
Praktikum ini di laksanakan pada hari Minggu tanggal 13 November 2011 di Sungai Ancar Kekalik Grisak, dan Praktikum lapangan pengambilan sampel plankton perairan laut bertempat disekitar perairan Balai Budidaya Laut ( BBL) desa Ela-ela Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggra Barat.  Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu,10-11 Desember 2011jam10.00-selesai. Dan dilanjutkan diLaboratorium Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram Hari Senin Tanngal 14 November 2011 untuk pengamatan plankton air tawar kemudian Hari Senin Tanngal 12 Desember 2011.

3.2  Alat Dan Bahan Praktikum.
3.2.1 Alat-alat.
Adapun alat-alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah :
1)      Sechi dish di gunakan untuk mengukur kecerahan air sungai.
2)      Thermometer suhu untuk mengukur suhu perairan.
3)      Botol DO untuk mengambil sample DO tanpa adanya gelembung udara
4)      Pipet tetes untuk mengambil sampel yang akan di gunakan.
5)      Erlenmeyer untuk menampung sample air.
6)      Ember unutk mengambil sampel plankton dalam 5 kali ulangan.
7)      Kertas label untuk memberi label/nama pada setiap sample.
8)      Bola untuk mengukr kecepatan arus.
9)      Gelas ukur sebagai media dalam mengukur sampel air.
10)   Botol film untuk menyimpan sample plankton
11)   pH paper untuk mengukur derajat keasaman(pH) perairan.
12)  Planktonet untuk mengambil dan menyaring sample plankton.
3.2.2.  Bahan-bahan.
Adapun bahan yang di gunakan dalm praktikum ini adalah :
1)         Air sungai sebagai sample.
2)        MnSO4 sebagai indikator titrasi.
3)        Alkali azida sebagai indikator tittrasi.
4)        H2SO4 pekat sebagai indikator asam.
5)        Na2S2O3 sebagai indikator titrasi.

3.3  Cara Kerja.
3.3.1     Pengukuran Parameter Fisika Perairan.  
A.  Suhu Perairan.
1.    Dicelupkan thermometer ke dalam badan perairan.
2.    Ditunggu 2-5 menit sambai menunjukan nilai yang stabil.
3.    Di baca suhu yang tertera pada skala.
4.    Diingat! Pembacaan suhu harus di lakuukan di dalam badan perairan dengan cara memegang tali thermometer.
B.  Warna Perairan.
1.    Diambil sampel air sampel iar dan di saring dengan planktonet.
2.    Dipindahkan sample air yang tersaring  ke dalam gelas ukur atu wadah yang bening.
3.    Diamati warna air dan di tentukan warnanya, hasil merupakan warna air asli.
4.    Di amti warna badan air tanpa perlakuan, hasil merupakan warna air tampak.
C.  Menentukan aroma perairan.
1.    Diambil air, sampel air menggunakan ember.
2.    Dicium sampel air dan di tentukan aromanya.
D.  Menentukan kecerahan air.
1.    Diturunkan sechi dish sampai tidak tampak, di catat kedalamannya.
2.    Diturunkan sedikit lagi hingga tidak tampak, kemudian diangkat, secara perlahan, begitu tampak, dicatat kedalamannya.
3.    Rata-rata dari kedaalaman mempunyai nilai kecerahan, dinnyatakan dalam satuan centimeter.
E.   Pengukuran arus.
1.    Disiapkan tali sepanjang 10 m sebagai jarak.
2.    Dilepaskan bola yang berisi pemberat.
3.    Dicatat waktu yang di peroleh setelah bola mencapai ujung tali.
F.   Menentukan Kedalaman Perairan.
1.    Diturunkan sechi dish sampai tidak tampak, di catat kedalamannya.
3.3.2     Parameter Kimia Perairan.  
A.  Menentukan nilai oksigen terlarut (DO).
1.    Diambil contoh air dengan botol BOD (jangan sampai terjadi gelembung udara), dan ditutup kembali.
2.    Ditambahkan 1ml MnSO4 dan 1 ml alkali azida, dengan ujung pipet tepat diatas permukaan larutan.
3.    Ditutup segera dan di homogenkan (bolak-balik botol lebih kurang 20x, Dibiarkan beberapa saaat hingga endapan coklat terbentuk sempurna).
4.    Dibiarkan gumpalan mengendap selama 5 menit sampai 10 menit.
5.    Ditambahkan 1ml H2SO4 pekat, ditutup dan dihomogenkan  higga endapan larut sempurna.
6.    Dimasukkan ke dalam erlenmeyer 150 ml.
7.    Dititrasi dengan Na2S2O3 dengan indikator amilum sampai warna  bitu tepat hilang.
8.    Dihitung DO dengan menggunakan rumus :


Text Box: DO (mg/L) = V x N x 8000 x F
50
 




B.  Menentukan derajat keasaman (pH).
1.    Dicelupkan pH paper pada perairan selama 1 menit, kemudian dikocokkan warna pH paper dengan kotak skala warna pH.
3.3.3     Parameter Biologi Perairan.
A.  Mengambil sampel plankton.
1.    Diambil sampel air dari perairan menggunakan ember bervolume 5 liter.
2.    Disaring air sampel dengan planktonet.
3.    Diulangi prosedur 1-2 sebanyak 5 kali.
4.    Dipindahkan sampel air yang tersaring ke dalam botol film.
5.    Ditambahkan pengawet sampel plankton, yaitu lugol sebanyak satu tetes.
6.    Ditutup botol film dan diberi label sesuai lokasi dan waktu pengambilan sampel.
7.    Diamati jenis dan kelimpahan plankton di laboratorium dengan menggunakan mikroskop.
8.    Jumlah plankton satu liter dapat dihitung dengan rumus :


Text Box: N = n x A  x C x 1
B     D   E
 













BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


1.1.  Hasil Praktikum.
1.1.1.   Tabel kualitas air (KUA).
a.       Parameter Fisika.
Tabel 1. Parameter Fisika Perairan Tawar.
NO.
Stasiun/
Klpk
Parameter Fisika
Suhu
Kcrhn
Kcptn arus
Aroma
Warna
Kdlmn
L. Debit
1.
II/4
27oC
45 cm
0.38 m/s
Bau busuk
Coklat kehitaman
45 cm
8.74 m3/s

Tabel 2. Parameter Fisika Perairan Laut.
NO.
Stasiun/
Klpk
Parameter Fisika
Suhu
Kcrhn
Kcptn arus
Aroma
Warna
Kdlmn
L. Debit
1.
II/4
30oC
4,5 cm
m/s
Aroma laut
Hijau  kehitaman
cm
-

b.      Parameter Kimia.
Tabel 3.  Parameter Kimia Perairan Tawar.
NO.
Stasiun/
Kelompok
Parameter kimia
pH
DO
Salinitas
1.
II/4
7
12.9 ppm
-

Tabel 4.  Parameter Kimia Perairan Laut.
NO
Stasiun/
Kelompok
Parameter kimia
pH
DO
Salinitas
1.
II/4
7
-
35 ppt


c.       Parameter Biologi.
Tabel 5. Gambar Plankton Air Tawar
Klompok
Stasiun
Ulangan
Gambar
Nama Spesies
Warna
Jlh
I



































II















III













IV

















V



















VI

I



















































II































III
1








2









3
















1















1













1



2



3









1










2








1





2


3


Nitzhia sigma




Naviculla sp.



Dinophysis sp.



Spirulina sp.




Dinophysis sp.

Spirulina sp.


Biddulphia sp.


Gyrosigma sp.



Choeto ceros

Buddhilphia




Prorocentrum sp.


Dinophysis sp.


Anabaena sp.



Navicula sp.



Navicula sp.



Nitzhia acicularis



Tintinnops sp.


Biddhulphia sp.

Tintinnopsis sp.


Anabaena sp.



Clhorella sp.


Tintinnopsis sp.


Gyrosigma sp.


Orcillatoria sp.

Gyrosigma sp.

Gyrosigma sp.























Putih transpran
Hitam



Merah
Hijau



Hijau

Hijau




Kemerahan


Merah



Merah kecokltn

Hijau



Hijau



Merah kecklatn


Putih transpran

transpran

putih transpran

putih transpran
1




1



1




3




2


8


1



1




1

1




1



1



1



1



8




1



2



4



2


13



1



4



16



16


1


11


2
Tabel 6.  Gambar Plankton Air Laut
Klmpk
Stasiun
Bdng pndg
Gambar
Nama Spesies
Warna
Jml
I


















II







III


















IV
































V





















VI

























VII


























VIII
KJA


















































































1



2


3



4



5



1




2


3
4
5
1


2



3


4



5






1







2








3


4



5






1



2




3


4


  
5


1



2


3


4


5



1




2



3


4





5








1







2









3














4







 5


Anabaena sp.



Anabaena sp.


Gyrosigma sp.



Gyrosigma sp.



Gyrosigma sp.

Anabaena sp.




Ceratium


-
-
-
Anabaenasp.


Chaetoceros sp.





Anabaena sp.


Gyrosigma sp.



Gyrosigma sp.


Anabaena sp.


Navicula sp.

Spirulina sp.

Spirulina sp.


Holosphaera viridic
Navicula sp.



Navicula sp.



Spirulina sp.


Dinophysys sp.



Spirulina sp.



Anabaena sp.


Anabaena sp.

Anabaena sp.





Anabaena sp.



Chaetocheros sp.

Anabaena sp.


Anabaena sp.


-

Anabaena sp.


Anabaena sp.




Anabaena sp.

Gyrosigma

Anabaena sp.

Anabaena sp.



Navicula sp.


Biddulphia sp.


Anabaena sp.


Dinophysys sp.


Spirulina sp.



Navicula sp.




Spirulina sp.



Triceratium sp.

Spirulina sp.


Biddulphia sp.

Anabaena sp.


Ceratium sp.



Anabaena sp.


Spirulina sp.



Hijau bening


Merah keunguan
Krem ke kuningnn



Hitam pekat



Krem ke kuningnn

Hijau pekat, transpran


transpran



-
-
merah


merah




merah

transpran



merah


merah


Hitam
Transprn


Transprn


Transprn

   
Hitam


Hitam


Hitam


Transprn


Transprn


Hijau pekat





Hijau pekat



Hijau pekat
Merah


Transprn



Transprn
Transprn


Transprn




Transprn

Transprn


Hijau



Hijau kemerahan
Transprn



Transprn


Hijau kemerahan

Hitam


Hitam



Transparan


Transparan


Hijau kemerahan
Transparan


Hijau kemerahan


3



1


1



1



1



1



2



-
-
-
1


1




3

1



1



1


1


2


2
1


1



1




2




1




3


6


10


2

4

1


1


4

4



3



2


1



2



3



1



4

4



1



4




2



24



1


1



2




5






Tabel 7.  Jenis Tumbuhan Air
No.
Kel.
Stasiun
Jenis Tumbuhan Air
Jumlah
1
I
Sungai Ancar
Kangkung
1
2
II
Sungai Ancar
Kangkung
1
3
III
Kekalik Grisak
-
-
4
IV
Kekalik Grisak
-
-
5
V
Muara Skip
Kangkung
Kayu Apu
1
1
6
VI
Muara Skip
Kangkung
Kayu Apu
1
1
1.2.  Analisis Data.
·         Perhitungan Data Plankton
Untuk perhitungan plankton diambil sampel statiun II yaitu sungai Kekalik Gerisak dengan hasil sebagai berikut:
Ulangan I
Lapangan pandangan ke 1 jumlah 4
2 jumlah 3
3 jumlah 2
4 jumlah 1
5 jumlah 1
Ulangan II
Lapang pandang ke 1 jumlah 2
2 jumlah 2
3 jumlah 1
4 jumlah 4
5 jumlah 1
Ulangan III
Lapang pandang ke 1 jumlah 1
2 jumlah 3
3 jumlah 2
4 jumlah 1
5 jumlah 1
Rumus:
Keterangan: N = Jumlah total plankton (individu/liter)
n = Jumlah rata-rata total individu pankton pada setiap lapang pandang
B =  Luas satu lapang pandang (0,79 m)
A = luas gelas penutup (400 mm2)
C = Volume air tersaring (50 mL)
D = Volume air (0,05 mL)
t = Volume air yang disaring (25 L)
Penyelesaian :
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III

Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Jadi,


1.3.       Pembahasan.
Plankton adalah organisme yang hidup malayang diperairan. Kepadatan plankton dipengaruhi oleh suatu lingkungan dan suhu yang sangat mendukung sehingga mempengaruhi tumbuh kembangnya plankton.
Dalam praktikum ini diambil sampel dari tiga stasiun yaitu sungai ancar depan fakultas ekonomi, sungai ancar gerisak, dan muara skip ampenan mataram NTB. Dari ketiga stasiun tersebut didapatkan hasil yang berbeda-beda, tetapi hanya beberapa yang sama. Pada praktikum ini dapat kita ketahui tentang cara pengambilan sampel plankton dan cara mengidentifikasinya. Setelah diambil sampelnya dengan menggunakan ember berukuran 5 liter dan dilakukan selama 5 kali pengulangan kemudian di taruh dalam botol film dan ditambahkan lugol (pengawet) agar warna asli dan ciri khas dari plankton tersebut tidak hilang dan diisolasi. Setelah itu baru diidentifikasi dilaboratorium dengan menggunakan mikroskop yang sebelumnya diambil sampel plankton dengan menggunakan pipet tetes sebanyak satu tetes pada gelas benda kemudian ditutup dengan gelas penutup dan diperhatikan jangan sampai menimbulkan gelembung udara karena akan menimbulkan hasil akhir dari pengamatan tersebut. Pengamatan dilakukan dengan 3 kali pengulangan dengan 5 lapang pandangmak akan terlihat hasil/plankton yang berbeda-beda. Misalnya dari percobaan kemarin diambil satu tetes sampel, pada lapang pandang satu ditemukan Nitzhia sigma dan pada lapang pandang kedua ditemukan Navicula sp. begitu seterusnya tetapi adapula diantaranya yang sama artinya tidak semua dari hasil pengamatan ini ada yang sama. 
Pada pengamatan dua stasiun lainnya juga seperti itu, yakni terdapat plankton yang sama tetapi hanya sedikit dari sejumlah plankton yang diamati ditemukan berbeda. Begitu pula dengan tumbuhan airnya, pada stasiun I ditemukan kangkung (Ipomoea aqutica), pada stasiun II tidak ditemukan karena kondisi lingkungan disekitar yang bertumpukan sampah tidak memungkinkan adanya tumbuhan air, dan pada stasiun III ditemukan kankung (Ipmoea aquatica) dan kayu apu (Pistia sp.).Kangkung termasuk jenis tanaman yang mudah ditemukan. Kangkung merupakan tanaman komersial yang bersifat menjalar. Tanaman ini berbatang kecil, bulat panjang serta berlubang didalamnya seperti pipa. Kangkung memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat dikonsumsi. Kangkung juga banyak mengandung vitamin A dan C, mineral, terutama zat besi (F), sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
Setelah diamati dari semua stasiun/kelompok dapat diketahui bahwa plankton yang banyak ditemui adalah Gyrosigma sp., Sedangkan plankton yang jarang ditemukan adalah Nithzia acicularis, ini berarti bahwa, plankton yang hidup pada perairan seperti ini atau dengan kata lain kondisi perairan yang tercemar banyak didominasi oleh plankton yang mampu bertahan hidup dengan kondisi perairan seperti itu, sehingga dapat terus hidup dan berkembang biak diperairan tersebut. Dengan kondisi perairan seperti tiu kecil kemungkinan untuk dapat dijadikan sebagai tempat budidaya bahkan bisa dikatakan sama sekali tidak dapat dijadikan tempat budidaya (tidak layak) dijadikan tempat budidaya karena perairan didominasi oleh sampah dan limbah rumah tangga.
Secara umum kualitas air juga kandungan bahan terlarut didalamnya. Tingkat kandungan dari bahan tersebut akan menentukan kelayakannya. Setiap mahkluk hidup memerlukan kandungan bahan terlarut yang berbeda, sehingga kualitas airpun bersifat relatif bagi mahkluk hidup ke mahkluk hidup yang lain. Namun tidak semua bahan terlarut dalam air berbahaya bagi kehidupan biota perairan, beberapa diantaranya justru sangat diperlukan. Bahan-bahan tersebut adalah oksigen (O2) untuk tumbuhan air karbondioksida (CO2) diperlukan kehadirannya.
Tidak beda dengan teknik yang dilakukan di perairan tawar  dengan pengambilan sampel plankton, pada perairan laut juga menggunakan planktonnet. Dengan pembagian stasiun yang telah ditentukan juga. Pada perairan laut jumlah plankton yang ditemukan sebanyak 133 jenis plankton. Jenis plankton yang paling banyak ditemukan di setiap stasiun yaitu Anabaena sp. dan Spirulina sp.
Jumlah plankton dalam suatu perairan dipengaruhi juga dengan parameter fisika dan kimia. Parameter fisika meliputi suhu, kecerahan, bau, warna, dan kedalaman. Kecerahan air merupakan bentuk pencerminan daya tembus atau intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan. Indikator plankton dalam jumlah banyak disuatu perairan melalui kecerahan dan warna air.  Biasanya perairan yang tampak berwarna hijau, mengandung jumlah plankton yang banyak.















BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :
1.         Parameter fisika dan kimia sangat berpengaruh terhadap kepadatan plankton, baik dilihat dari suhu, kecerahan, warna, kedalaman, pH, salinitas, serta DO suatu perairan.
2.         Jenis plankton yang paling dominan dari setiap stasiun di perairan tawar adalah Tintinnopsis sp. dan Gyrosigma sp. dan di perairan laut adalah Anabaena sp. dan Spirulina sp.
3.         Perairan yang tampaknya berwarna hijau, biasanya mengandung jumlah plankton yang banyak.

5.2    Saran
Dalam praktikum hendaknya praktikan lebih memperhatikan arahan atau petunjuk dari asisten sehingga praktikum akan lebih lancar. Sebelum melakukan praktikum, segala sesuatu yang berhubungan dengan praktikum telah disiapkan. Baik alat-alat yang akan digunakan pada praktikum maupun bahan atau sampel yang akan dijadikan objek praktikum.







DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Tumbuhan Air. http://id.limno.org.blog-spot.html.Diakses tanggal 23 November 2011.
Hutabarat, 1986. Plankton Air Laut. http://id.Klasifikasi Plankton.html. Diakses tanggal 23 November 2011.
Nanik, 2000. Plankton. http://id.planktonologi.org.blog-spot.html.Diakses tanggal 24 November 2011.
Nontji, 2008. Plankton Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prapti, 2003. Jurnal penelitian plankton air laut. http://id. Plankton.html. Diakses tanggal 24 November 2011.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar